Cara Menangkap Babi Liar

Cara Menangkap Babi Liar!





Seorang teman pernah bercerita pada saya tentang suatu penelitian terhadap orang Indonesia. Dalam penelitian itu salah satu kesimpulannya bahwa orang Indonesia itu sangat optimistis, punya harapan yang tinggi terhadap masa depan yang lebih baik. Tapi lucunya, kesimpulan lainnya menunjukkan bahwa orang Indonesia itu tidak punya kemampuan problem solving yang baik.
Menurut saya Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden adalah sebagian kecil dari langkah kita menuju kehidupan yang lebih baik itu. Kita tetap harus melangkah dan berkarya dengan apa yang kita punya dan apa yang kita bisa.

Mungkin cerita singkat dari Malladi Venkata Khrisna Murthy berikut bisa menjadi inspirasi.

There was a Chemistry professor in a large college that had some exchange students in the class. One day while the class was in the lab the Professor noticed one young man (exchange student) who kept rubbing his back, and stretching as if his back hurt. 

The professor asked the young man what was the matter. The student told him he had a bullet lodged in his back. He had been shot while fighting communists in his native country who were trying to overthrow his country’s government and install a new communist government.

In the midst of his story he looked at the professor and asked a strange question. He asked, “Do you know how to catch wild pigs?” The professor thought it was a joke and asked for the punch line. 




The young man said this was no joke. “You catch wild pigs by finding a suitable place in the woods and putting corn on the ground. The pigs find it and begin to come everyday to eat the free corn. When they are used to coming every day, you put a fence down one side of the place where they are used to coming. When they get used to the fence, they begin to eat the corn again and you put up another side of the fence. They get used to that and start to eat again. You continue until you have all four sides of the fence up with a gate in the last side. 






The pigs, which are used to the free corn, start to come through the gate to eat; you slam the gate on them and catch the whole herd. Suddenly the wild pigs have lost their freedom. They run around and around inside the fence, but they are caught. Soon they go back to eating the free corn. They are so used to it that they have forgotten how to forage in the woods for themselves, so they accept their captivity.

The young man then told the professor that is exactly what he sees happening to America. The government keeps pushing it toward socialism and keeps spreading the free corn out in the form of programs such as supplemental income, tax credit for unearned income, tobacco subsidies, dairy subsidies, payments not to plant crops (CRP), welfare, medicine, drugs, etc. while the people continually lose their freedoms – just a little at a time. 

“A government big enough to give you everything you want, is big enough to take away everything you have.” – Thomas Jefferson




terjemahan bebasnya kira-kira demikian :
Seorang profesor Kimia di suatu perguruan tinggi memiliki beberapa mahasiswa asing di kelasnya. Suatu hari di laboratorium, sang profesor melihat salah satu mahasiswa asingnya selalu menggosok-gosok punggung dan meregang seakan punggungnya sakit.

Sang profesor bertanya pada mahasiswa tersebut. Si mahasiswa memberitahunya bahwa ada peluru tertinggal di punggungnya. Ia telah tertembak saat melawan komunis di negaranya yang mencoba menggulingkan pemerintahan dan mendirikan pemerintahan baru komunis.

Si mahasiswa menanyakan sebuah pertanyaan aneh pada sang profesor. “Tahukah anda bagaimana cara menangkap babi liar?” Sang profesor mengira itu lelucon.

Pemuda itu berkata bahwa itu bukan lelucon. “Anda bisa menangkap babi liar dengan cara menemukan tempat yang cocok di hutan dan meletakkan jagung di tanah. Babi-babi akan menemukannya dan mulai datang tiap hari untuk makan jagung gratis. Ketika mereka terbiasa datang tiap hari, pasanglah pagar pada satu sisi tempat itu. Ketika mereka telah terbiasa dengan pagar, mereka mulai makan jagung lagi dan pasanglah pagar di sisi lainnya. Mereka akan terbiasa dan makan jagung lagi. Teruskanlah hingga pagar terpasang di empat sisinya dengan pintu pada satu sisinya yang terakhir.

Babi-babi yang telah terbiasa dengan jagung gratis, mulai datang melalui pintu itu untuk makan, Anda tutup pintu itu dan menangkap seluruh kelompoknya. Seketika itu babi-babi liar itu akan kehilangan kebebasannya. Mereka berlari-lari di dalam pagar, namun mereka telah terjebak. Tak lama, mereka akan kembali makan jagung lagi. Mereka menjadi sangat terbiasa hingga mereka lupa bagaimana mereka mencari makan di hutan sendiri, jadi mereka menerima keterkungkungannya.

Pemuda itu kemudian memberitahu sang profesor bahwa ini adalah apa yang ia lihat terjadi pada Amerika. Pemerintah mendorong ke arah Sosialisme dan terus membagikan jagung gratis dalam bentuk program-program, dan orang-orang terus menerus kehilangan kebebasannya sedikit demi sedikit.

“Sebuah pemerintahan yang cukup besar untuk memberimu segala yang kau inginkan, cukup besar pula untuk mengambil segala yang kau miliki.” – Thomas Jefferson


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »